Mengapa Perilaku Burnout dikuatirkan oleh Para Manager di Industri Manufaktur?

Authors

  • Mochamad Soelton Universitas Mercu Buana
  • Alif Rafi Nurfakhriansyah Universitas Mercu Buana
  • Intan Apriadi Universitas Mercu Buana
  • Harefan Arief Universitas Mercu Buana
  • Noermijati Noermijati Brawijaya University
  • Nico Alexander Vizano Universitas Mercu Buana

DOI:

https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v5i4.244

Keywords:

Workload, Self efficacy, Work Stress, Burnout

Abstract

Karyawan yang memiliki tingkat kejenuhan paling tinggi kemungkinan besar akan mengundurkan diri dari pekerjaannya sehingga pekerjaannya tidak maksimal, seperti persaingan tidak sehat antar sesama karyawan, kurangnya kepuasan dalam bekerja, hal inilah yang menyebabkan gejala burnout pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja dan efikasi diri terhadap burnout yang dimediasi oleh stres kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif pada PT Intan Metalindo dengan sampel sebanyak 75 responden. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM) dengan alat analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap burnout. Beban kerja dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap burnout. stres kerja tidak memediasi pengaruh beban kerja terhadap burnout. Stres kerja tidak memediasi efek efikasi diri terhadap burnout.

Downloads

Published

2022-08-15

How to Cite

Soelton, M., Nurfakhriansyah, A. R., Apriadi, I., Arief , H., Noermijati , N., & Vizano, N. A. (2022). Mengapa Perilaku Burnout dikuatirkan oleh Para Manager di Industri Manufaktur?. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 5(4), 461-474. https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v5i4.244